Link2Communion.com
Selamat Datang di blog sederhana ini,mudah mudahan bisa share dan bermanfaat banyak bagi anda

October 09, 2010

CERITA BIJAK : PEDAGANG

Dikisahkan, ada seorang pedagang yang kaya raya dan berpengaruh di
kalangan masyarakat. Kegiatannya berdagang mengharuskan dia sering
keluar kota. Suatu saat, karena pergaulan yang salah, dia mulai berjudi
dan bertaruh. Mula-mula kecil-kecilan, tetapi karena tidak dapat
menahan nafsu untuk menang dan mengembalikan kekalahannya, si
pedagang semakin gelap mata, dan akhirnya uang hasil jerih payahnya
selama ini banyak terkuras di meja judi. Istri dan anak-anaknya
terlantar dan mereka jatuh miskin. Orang luar tidak ada yang tahu
tentang kebiasaannya berjudi, maka untuk menutupi hal tersebut, dia
mulai menyebar fitnah, bahwa kebangkrutannya karena orang
kepercayaan, sahabatnya, mengkhianati dia dan menggelapkan banyak
uangnya. Kabar itu semakin hari semakin menyebar, sehingga sahabat
yang setia itu, jatuh sakit. Mereka sekeluarga sangat menderita, disorot
dengan pandangan curiga oleh masyarakat disekitarnya dan dikucilkan
dari pergaulan. Si pedagang tidak pernah mengira, dampak
perbuatannya demikian buruk. Dia bergegas datang menengok sekaligus
memohon maaf kepada si sahabat "Sobat. Aku mengaku salah! Tidak
seharusnya aku menimpakan perbuatan burukku dengan menyebar
fitnah kepadamu. Sungguh, aku menyesal dan minta maaf. Apakah ada
yang bisa aku kerjakan untuk menebus kesalahan yang telah
kuperbuat?" Dengan kondisi yang semakin lemah, si sahabat berkata,
"Ada dua permintaanku. Pertama, tolong ambillah bantal dan bawalah
ke atap rumah. Sesampainya di sana, ambillah kapas dari dalam bantal
dan sebarkan keluar sedikit demi sedikit ". Walaupun tidak mengerti apa
arti permintaan yang aneh itu, demi menebus dosa, segera dilaksanakan
permintaan tersebut. Setelah kapas habis di sebar, dia kembali menemui
laki-laki yang sekarat itu. "Permintaanmu telah aku lakukan, apa
permintaanmu yang kedua?" "Sekarang, kumpulkan kapas-kapas yang
telah kau sebarkan tadi", kata si sahabat dengan suara yang semakin
lemah. Si pedagang terdiam sejenak dan menjawab dengan sedih, "Maaf
sobat, aku tidak sanggup mengabulkan permintaanmu ini. Kapas-kapas
telah menyebar kemana-mana, tidak mungkin bisa dikumpulkan lagi".
"Begitu juga dengan berita bohong yang telah kau sebarkan, berita itu
takkan berakhir hanya dengan permintaan maaf dan penyesalanmu saja"
kata si sakit "Aku tahu. Engkau sungguh sahabat sejatiku. Walaupun
aku telah berbuat salah yang begitu besar tetapi engkau tetap mau
memberi pelajaran yang sangat berharga bagi diriku. Aku bersumpah,
akan berusaha semampuku untuk memperbaiki kerusakan yang telah
kuperbuat, sekali lagi maafkan aku dan terima kasih sobat". Dengan
suara terbata-bata dan berlinang air mata, dipeluklah sahabatnya.
Seperti kata pepatah mengatakan, fitnah lebih kejam daripada
pembunuhan. Kebohongan tidak berakhir dengan penyesalan dan
permintaan maaf. Seringkali sulit bagi kita untuk menerima kesalahan
yang telah kita perbuat. Bila mungkin, orang lainlah yang menanggung
akibat kesalahan kita. Kalau memang itu yang akan terjadi , lalu untuk
apa melakukan fitnah yang hanya membuat orang lain
menderita.tentu… Jauh lebih nikmat bisa melakukan sesuatu yang
membuat orang lain berbahagia.

0 comments:

Post a Comment

Bebas komentar, asalkan tidak mengandung SARA, penghinaan, ataupun hall2 yg tidak sopan, juga tidak untuk beriklan ataupun promosi.

 

About Me

My photo
SELALU SUKA MENCOBA DENGAN HAL HAL YANG BARU, MENANTANG, DAN MEMACU ADRENALIN, TAPI MASIH DALAM KORIDOR ETIKA. OKE

Followers

MY FUN BOOKS